
Asaberita.com – New York – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres, menyebut pandemi virus Corona (COVID-19) sebagai krisis global terburuk sejak Perang Dunia II. Guterres mengkhawatirkan bahwa pandemi ini bisa memicu banyak konflik di dunia.
Seperti dilansir AFP, Rabu (1/4/2020), Guterres menyebut bahwa skala krisis yang disebabkan oleh ‘sebuah penyakit yang menjadi ancaman bagi semua orang di dunia dan … sebuah dampak ekonomi yang akan memicu resesi yang mungkin tidak ada tandingannya di masa lalu’.
“Kombinasi dari dua fakta dan risiko yang ditimbulkannya meningkatkan instabilitas, meningkatkan kerusuhan dan meningkatkan konflik, adalah hal-hal yang membuat kita yakin bahwa ini krisis yang paling menantang yang kita hadapi sejak Perang Dunia II,” sebut Guterres.
PBB yang berkantor di New York, Amerika Serikat (AS), ini didirikan pada akhir Perang Dunia II tahun 1945 silam dan kini memiliki 193 negara anggota.
“Respons yang lebih kuat dan lebih efektif … hanya dimungkinkan dalam solidaritas jika semua orang bersama-sama dan jika kita melupakan permainan politik dan memahami bahwa manusialah yang dipertaruhkan,” cetus Guterres dalam pernyataannya.
Saat ini, lebih dari 40 ribu orang meninggal akibat virus Corona di berbagai negara. Pandemi virus Corona juga memicu kehancuran ekonomi.
“Kita jauh dari mendapatkan paket global untuk membantu negara berkembang menciptakan kondisi yang bisa menekan penyakit dan untuk mengatasi konsekuensi dramatis,” ucap Guterres, merujuk pada pengangguran, kolapsnya perusahaan kecil dan orang-orang rapuh di sektor ekonomi informal.
“Kita secara perlahan bergerak ke arah yang benar, tapi kita perlu mempercepatnya, dan kita perlu melakukan lebih banyak hal jika kita ingin mengalahkan virus ini,” imbuhnya.
Pada Selasa (31/3) waktu setempat, PBB membentuk fund baru untuk membantu negara-negara berkembang, setelah pekan lalu meminta donasi untuk negara-negara miskin dan negara yang dilanda konflik. Guterres menyatakan bahwa di luar bantuan rutin dari negara-negara kaya, ‘kita perlu memiliki instrumen finansial yang inovatif’ agar negara-negara berkembang mampu menghadapi krisis ini.
Dia memperingatkan bahwa pandemi virus Corona bisa kembali dari negara-negara miskin, khususnya di Afrika, ke negara-negara kaya lagi, dan jutaan orang bisa meninggal dunia. (afp/dtc/asa)
- Gelar Rakerwil II: IPHI Sumut Perkuat Peran Sosial dan Ekonomi Umat, Siap Dukung Program Pemerintah – Februari 14, 2025
- Cooling System : Kapolres Binjai Patroli Dialogis Sambangi Warga – Februari 14, 2025
- Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H/2025 M di Polres Binjai – Februari 14, 2025