Asaberita.com, Jakarta – Bakal calon wakil presiden (Cawapres) 2024, Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa banyak persoalan di sektor pertanian yang harus segera diselesaikan agar kemandirian pangan di Indonesia bisa tercipta.
Menurut Muhaimin, seperti dilansir kbanews, kemandirian pangan haruslah satu tarikan nafas dengan peningkatan pendapatan petani di Tanah Air. Tanpa adanya peningkatan pendapatan di petani, maka kemandirian pangan sulit terlaksana.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP PKB ini saat bertemu para petani di Desa Jingkang, Ajibarang, Jawa Tengah, pada Rabu, 4 Oktober 2023.
“Problem selain pupuk adalah pendapatan dan penghasilan petani yang sangat rendah. Jadi upaya kemandirian pangan itu harus satu tarikan nafas dengan peningkatan penghasilan dan pendapatan petani,” kata Muhaimin seperti dikutip dari web resmi pks.id, Jakarta, 5 Oktober 2023.
“Jadi untuk menghindari impor kita harus berproduksi. Untuk berproduksi harus melibatkan petani,” tambahnya.
Dia menuturkan pelibatan petani akan berdampak, pada meningkatnya pendapatan petani dan mempengaruhi perekonomian nasional.
Meningkatnya produksi pertanian, lanjutnya, tidak hanya sekedar menjaga ketahanan pangan. Tapi dapat mencapai kemandirian pangan.
“Untuk melibatkan petani, akan menghasilkan peningkatan pendapatan dan penghasilan petani, daya beli tambah. Dengan demikian, maka kebutuhan pangan nasional lebih meningkat dari sekedar ketahanan tapi juga kemandirian pangan,” ujarnya.
Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan ini mengungkapkan, banyak aspek yang harus dilakukan agar kemandirian pangan dapat tercapai. Termasuk dengan pelibatan para petani serta pemerintah turun tangan langsung meningkatkan produksi pertanian.
“Aspeknya sangat luas, mulai dari kebijakan pemerintah harus fokus, keterlibatan semua rakyat, investasi pemerintah dibutuhkan, harus ada BUMN yang serius, rakyat terlibat, keluarga petani terlibat, penyerapan tenaga kerja, itu harus terjadi, satu tarikan nafas,” imbuhnya.
Terkait Food Estate, Muhaimin menyatakan hanya salah satu cara mencapai ketahanan dan kemandirian pangan. Tapi, sambungnya, belum tentu melibatkan petani.
“Food Estate itu salah satu cara, belum tentu melibatkan petani, belum tentu meningkatkan penghasilan petani. Kita butuh secepatnya kemandirian pangan,” tutupnya. (red/asa)
- Terkait Dugaan Money Politik, Sekjen DPN Formapera Surati KPUD dan Bawaslu Deliserdang – Mei 12, 2024
- Tiga Ketua Parpol Antarkan Putra Mahkota – Ahmad Fauzan Daftar ke Partai Gerindra Palas – Mei 12, 2024
- Ketum LP Ma’arif PBNU Prof M. Ali Ramdhani : Berkhidmat di Nahdlatul Ulama Insya Allah Hidup Berkah – Mei 11, 2024